Ismesoft

Tutorial COGM (Cost of Goods Manufactured) Dalam 5 Menit!

COGM (Cost of Goods Manufactured)

Ismesoft COGM (Cost of Goods Manufactured) Adalah? Di dunia manufaktur, memahami biaya produksi merupakan hal yang krusial. Salah satu metrik penting dalam hal ini adalah Cost of Goods Manufactured (COGM), atau Harga Pokok Produksi.

COGM bukan sekadar penjumlahan biaya-biaya yang dikeluarkan, tetapi memiliki peran penting dalam menentukan laba kotor, analisis profitabilitas, dan strategi penetapan harga.

Lebih dari sekadar angka, COGM memberikan wawasan berharga tentang efisiensi produksi, membantu mengidentifikasi area yang perlu dibenahi, dan menjadi dasar untuk menentukan harga jual produk yang kompetitif dan menguntungkan.

Bagi para pemangku kepentingan di industri manufaktur, memahami COGM secara menyeluruh adalah kunci untuk mencapai profitabilitas dan kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.

COGM (Cost of Goods Manufactured) Adalah?

COGM (Cost of Goods Manufactured) Adalah?

Cost of Goods Manufactured (COGM), atau Harga Pokok Produksi, merupakan sebuah metrik keuangan fundamental yang mencerminkan total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang jadi. COGM bukan sekadar penjumlahan biaya-biaya yang dikeluarkan, tetapi memiliki peran krusial dalam menentukan laba kotor, analisis profitabilitas, dan strategi penetapan harga.

COGM berbeda dengan Cost of Goods Sold (COGS), atau Harga Pokok Penjualan. COGS mencakup COGM dan biaya tambahan yang terkait dengan penjualan produk, seperti biaya pengiriman, diskon, dan pengembalian barang.

Memahami 3 komponen utama COGM:

  1. Biaya Bahan Baku: Biaya bahan baku adalah biaya untuk material yang diubah menjadi produk jadi. Ini termasuk bahan baku langsung, seperti plastik, kayu, atau tekstil, serta bahan baku tidak langsung, seperti lem, cat, atau paku.

  2. Biaya Tenaga Kerja Langsung: Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Ini termasuk gaji operator mesin, perakit, dan pekerja lini depan lainnya.

  3. Biaya Overhead Pabrik (BOP): Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya tidak langsung yang terkait dengan operasi pabrik. Biaya ini dialokasikan ke produk berdasarkan tingkat aktivitas produksi. Contoh BOP termasuk biaya sewa gedung pabrik, utilitas, depresiasi mesin, dan gaji supervisor.

Dengan memahami komponen-komponen COGM, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana mereka dapat menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi produksi.

Pentingnya COGM dalam Akuntansi dan Pengambilan Keputusan

COGM memainkan peran penting dalam akuntansi dan pengambilan keputusan bisnis. Berikut beberapa contohnya:

  • Penentuan Laba Kotor: Laba kotor adalah selisih antara pendapatan penjualan dan COGS. COGM merupakan komponen penting dalam perhitungan laba kotor, yang memberikan gambaran tentang profitabilitas produk dan lini produk.

  • Analisis Profitabilitas: COGM dapat digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas produk dan lini produk. Dengan membandingkan COGM dengan harga jual produk, perusahaan dapat mengidentifikasi produk yang menguntungkan dan yang mungkin perlu diubah atau dihentikan.

  • Penetapan Harga Jual: COGM adalah salah satu faktor utama yang dipertimbangkan dalam menentukan harga jual produk. Dengan mengetahui COGM, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang kompetitif dan menguntungkan.

  • Pengambilan Keputusan Strategis: COGM dapat digunakan untuk membuat keputusan strategis tentang produksi, seperti optimalisasi penggunaan bahan baku, penyesuaian jadwal produksi, dan investasi dalam teknologi baru.

Komponen Penyusun COGM (Cost Of Goods Manufactured)

Komponen Penyusun COGM (Cost Of Goods Manufactured)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, COGM terdiri dari tiga komponen utama: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (BOP). Berikut penjelasan detail mengenai masing-masing komponen:

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya untuk material yang diubah menjadi produk jadi. Cost ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis:

  • Bahan Baku Langsung: Bahan baku langsung adalah material yang secara langsung dapat diidentifikasi dan diukur penggunaannya dalam produk jadi. Contohnya termasuk plastik, kayu, tekstil, komponen elektronik, dan bahan baku lainnya yang menjadi bagian utama produk.

  • Bahan Baku Tidak Langsung: Bahan baku tidak langsung adalah material yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak dapat secara langsung diidentifikasi dan diukur penggunaannya dalam produk jadi. Contohnya termasuk lem, cat, paku, baut, kemasan, dan bahan habis pakai lainnya.

Perhitungan biaya bahan baku langsung biasanya dilakukan dengan metode FIFO (First In, First Out) atau LIFO (Last In, First Out). Metode ini digunakan untuk menentukan nilai persediaan bahan baku pada akhir periode akuntansi dan untuk menghitung biaya bahan baku yang digunakan dalam produksi.

2. Cost Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Biaya ini termasuk gaji operator mesin, perakit, pekerja lini depan, dan karyawan lain yang tugasnya secara langsung mengubah bahan baku menjadi produk jadi.

Perhitungan biaya tenaga kerja langsung biasanya dilakukan dengan mencatat jumlah jam kerja karyawan dan mengalikannya dengan tarif gaji per jam. Biaya ini juga dapat mencakup tunjangan karyawan, seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, dan tunjangan makan.

3. Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya tidak langsung yang terkait dengan operasi pabrik dan dialokasikan ke produk berdasarkan tingkat aktivitas produksi. Cost ini tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan produksi unit produk tertentu, tetapi tetap merupakan biaya penting yang harus diperhitungkan dalam COGM.

Contoh biaya overhead pabrik meliputi:

  • Sewa gedung pabrik: Biaya sewa untuk tempat di mana proses produksi berlangsung.
  • Utilitas: Biaya listrik, air, gas, dan bahan bakar yang digunakan dalam proses produksi.
  • Depresiasi mesin: Biaya penyusutan nilai mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
  • Gaji supervisor: Gaji dan tunjangan supervisor yang mengawasi proses produksi.
  • Biaya pemeliharaan: Biaya untuk memelihara dan memperbaiki mesin dan peralatan.
  • Biaya asuransi: Biaya asuransi untuk melindungi aset pabrik dan karyawan dari risiko kecelakaan atau kerusakan.
  • Pajak tanah dan bangunan: Pajak yang dikenakan atas properti pabrik.

Perhitungan biaya overhead pabrik biasanya dilakukan dengan menggunakan metode alokasi biaya, seperti metode tarif variabel atau metode tarif tetap. Metode ini digunakan untuk mendistribusikan biaya overhead pabrik ke produk berdasarkan tingkat aktivitas produksi, seperti jumlah jam mesin yang digunakan atau jumlah unit produk yang dihasilkan.

Penentuan Harga Jual Produk

Penentuan Harga Jual Produk

Cost of Goods Manufactured (COGM) merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga jual produk. Dengan mengetahui COGM, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang:

  • Menutupi biaya produksi dan menghasilkan laba: Harga jual produk harus minimal sama dengan COGM ditambah laba yang diinginkan perusahaan.
  • Kompetitif di pasar: Harga jual produk harus bersaing dengan harga produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing.
  • Menarik bagi konsumen: Harga jual produk harus sesuai dengan nilai yang dirasakan oleh konsumen.

Cara menentukan harga jual produk dengan mempertimbangkan COGM:

  1. Hitung COGM: Hitung total biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk.
  2. Tentukan laba yang diinginkan: Tetapkan persentase laba yang ingin diperoleh perusahaan dari penjualan produk.
  3. Tambahkan COGM dan laba yang diinginkan: Jumlahkan COGM dengan laba yang diinginkan untuk mendapatkan harga jual minimum.
  4. Analisis harga pesaing: Lakukan riset pasar untuk mengetahui harga produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing.
  5. Pertimbangkan nilai produk bagi konsumen: Evaluasi nilai yang dirasakan konsumen terhadap produk dan sesuaikan harga jual dengan nilai tersebut.
  6. Gunakan metode penetapan harga: Gunakan berbagai metode penetapan harga, seperti cost-plus pricing, value-based pricing, atau competitive pricing, untuk menentukan harga jual yang optimal.

Penting untuk diingat bahwa COGM hanyalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga jual produk. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan termasuk:

  • Permintaan pasar: Permintaan yang tinggi untuk suatu produk memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi.
  • Biaya distribusi dan pemasaran: Biaya untuk mendistribusikan dan memasarkan produk harus diperhitungkan dalam harga jual.
  • Sensitivitas harga konsumen: Konsumen mungkin lebih sensitif terhadap harga produk tertentu dibandingkan dengan produk lainnya.

Rumus (Cost OF Goods Manufactured) COGM

Rumus (Cost OF Goods Manufactured) COGM

Rumus dasar untuk menghitung COGM adalah:

COGM = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Rumus ini dapat diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku (Bahan Baku Langsung + Bahan Baku Tidak Langsung)

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Gaji dan tunjangan karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi

3. Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya tidak langsung yang terkait dengan operasi pabrik, dialokasikan ke produk berdasarkan tingkat aktivitas produksi. Contoh BOP:

  • Sewa gedung pabrik
  • Utilitas
  • Depresiasi mesin
  • Gaji supervisor
  • Biaya pemeliharaan
  • Biaya asuransi
  • Pajak tanah dan bangunan

Perlu diingat bahwa rumus COGM dapat bervariasi tergantung pada metode akuntansi biaya yang digunakan perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin memasukkan biaya tambahan, seperti biaya transportasi bahan baku, dalam perhitungan COGM mereka.

Berikut beberapa contoh rumus COGM yang lebih kompleks:

  • COGM dengan Metode FIFO: COGM = Persediaan Awal Bahan Baku (FIFO) + Pembelian Bahan Baku – Persediaan Akhir Bahan Baku (FIFO) + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik (BOP)
  • COGM dengan Metode LIFO: COGM = Persediaan Awal Bahan Baku (LIFO) + Pembelian Bahan Baku – Persediaan Akhir Bahan Baku (LIFO) + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik (BOP)
  • COGM dengan Metode Tarif Variabel: COGM = Bahan Baku + (Tarif Overhead Pabrik x Jam Mesin yang Digunakan) + Biaya Tenaga Kerja Langsung
  • COGM dengan Metode Tarif Tetap: COGM = Bahan Baku + (Tarif Overhead Pabrik x Unit Produk yang Dihasilkan) + Biaya Tenaga Kerja Langsung

Penting untuk memilih metode akuntansi biaya yang sesuai dengan kebutuhan dan praktik akuntansi perusahaan.

Informasi Penting yang Sering Diabaikan

Informasi Penting yang Sering Diabaikan

Dalam memahami Cost of Goods Manufactured (COGM) secara menyeluruh, penting untuk tidak hanya terpaku pada rumus dan perhitungan dasar. Berikut beberapa informasi penting tentang COGM yang sering diabaikan, namun memiliki dampak signifikan pada analisis dan pengambilan keputusan:

1. Perbedaan antara COGM dan Cost of Goods Sold (COGS)

COGM dan COGS sering disalahartikan sebagai istilah yang sama. Meskipun keduanya terkait dengan biaya produksi, terdapat perbedaan mendasar:

  • COGM: Merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang jadi, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
  • COGS: Merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang jadi dan menjualnya kepada pelanggan, termasuk COGM ditambah biaya penjualan dan pemasaran, biaya pengiriman, dan diskon penjualan.

Memahami perbedaan ini penting untuk analisis profitabilitas yang akurat. COGM memberikan gambaran tentang efisiensi produksi, sedangkan COGS menunjukkan profitabilitas secara keseluruhan.

2. Dampak Efisiensi Produksi pada COGM

Efisiensi produksi yang tinggi dapat membantu menurunkan COGM dengan cara:

  • Mengurangi pemborosan bahan baku
  • Meningkatkan output per jam kerja
  • Meminimalkan downtime mesin
  • Mengoptimalkan penggunaan energi

Penurunan COGM dapat meningkatkan profitabilitas dan memberikan perusahaan keunggulan kompetitif di pasar.

3. COGM dalam Pengambilan Keputusan Strategis

COGM bukan hanya angka dalam laporan keuangan, tetapi dapat digunakan untuk berbagai tujuan strategis, seperti:

  • Evaluasi profitabilitas produk dan lini produk: COGM dapat membantu perusahaan mengidentifikasi produk mana yang menguntungkan dan mana yang perlu diubah atau dihentikan.
  • Membuat keputusan tentang penetapan harga: COGM merupakan dasar untuk menentukan harga jual produk yang kompetitif dan menguntungkan.
  • Meningkatkan efisiensi produksi: Analisis COGM dapat membantu perusahaan mengidentifikasi area di mana mereka dapat menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas.
  • Menentukan strategi investasi: COGM dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan investasi baru dalam mesin, teknologi, atau proses produksi.

Dengan memahami dan memanfaatkan COGM secara efektif, perusahaan manufaktur dapat mencapai profitabilitas yang lebih tinggi, optimalisasi biaya, dan meningkatkan daya saing di pasar.

4. Pertimbangan Industri dan Spesifik Perusahaan

Perlu diingat bahwa rumus dan metode COGM yang dijelaskan di atas mungkin perlu disesuaikan dengan industri dan praktik akuntansi spesifik perusahaan.

Sebagai contoh, perusahaan dengan proses produksi yang kompleks mungkin memerlukan metode perhitungan COGM yang lebih canggih.

Penting untuk berkonsultasi dengan akuntan profesional untuk memastikan bahwa perusahaan menggunakan metode COGM yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya.

Kesimpulan

Cost of Goods Manufactured (COGM) bukan sekadar angka dalam laporan keuangan, tetapi merupakan metrik penting yang memberikan wawasan mendalam tentang efisiensi produksi, profitabilitas, dan pengambilan keputusan strategis dalam industri manufaktur. Dengan memahami komponen penyusunnya, rumus perhitungannya, dan informasi penting yang sering diabaikan, perusahaan dapat memanfaatkan COGM secara efektif untuk mencapai berbagai tujuan, seperti:

  • Meningkatkan profitabilitas dengan mengidentifikasi area penghematan biaya dan optimalisasi proses produksi.
  • Menentukan harga jual produk yang kompetitif dan menguntungkan.
  • Mengevaluasi profitabilitas produk dan lini produk untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
  • Meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi pemborosan.
  • Mendukung keputusan investasi dalam mesin, teknologi, dan proses produksi baru.

Memahami COGM secara menyeluruh dan menerapkannya dengan tepat merupakan kunci bagi perusahaan manufaktur untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dan meningkatkan daya saing di pasar yang dinamis.

Ismesoft

Untuk sobat yang baru merintis usaha baru, jangan takut karena Ismesoft siap membantu kawan entrepeneur semua untuk dapat mencari peluang dalam mengembangkan bisnis atau usaha dengan cara memberikan bantuan berupa asisten akuntansi digital yang praktis dan fungsional. Kawan entrepeneur dapat menghubungi kontak yang tertera pada website ini jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk unggulan kami. Terus nantikan kabar terbaru lainnya dari Ismesoft. Bagi kawan entrepeneur yang telah bekerja sama dengan Ismesoft, yuk tulis pengalaman yang kawan rasakan di kolom komentar ya. Nantikan terus tips, tutorial dan konten Ismesoft lainya yaa. Cuma di Ismesoft anda bisa menikmati kemudahan dalam mengatur keuangan tanpa repot menghitung! Cek website kami di Ismesoft.com