Ismesoft — Cara Meningkatkan Penjualan Restoran: Dalam dunia kuliner, rasa yang enak saja tidak cukup untuk membuat restoran tetap bertahan dan berkembang. Banyak pemilik restoran atau rumah makan yang sudah menyajikan makanan lezat, namun tetap kesulitan menarik pelanggan dan meningkatkan omzet harian. Persaingan yang semakin ketat, perubahan tren makan di luar rumah, hingga kebiasaan pelanggan yang kini lebih aktif mencari tempat makan lewat internet menjadi tantangan baru yang harus dihadapi pelaku usaha kuliner.
Itulah mengapa memahami cara meningkatkan penjualan restoran menjadi hal yang sangat penting. Strategi penjualan restoran saat ini tidak hanya bergantung pada promosi sederhana atau menunggu pelanggan datang, tetapi juga bagaimana membangun pengalaman makan yang berkesan, mengoptimalkan menu, memanfaatkan media sosial, hingga hadir di platform pemesanan online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.
Daftar Isi
Toggle1. Analisis Penyebab Penjualan Restoran Menurun

Sebelum mencari cara meningkatkan penjualan restoran, pemilik usaha perlu memahami akar masalah yang menyebabkan restoran sepi. Banyak pemilik bisnis kuliner hanya fokus memperbaiki rasa makanan, padahal penjualan menurun sering kali dipengaruhi oleh faktor lain seperti pelayanan, promosi, hingga perubahan perilaku pelanggan. Dengan menganalisis penyebab ini secara mendalam, strategi peningkatan omzet bisa lebih tepat sasaran.
Berikut beberapa penyebab umum kenapa penjualan restoran bisa menurun:
Menu Tidak Variatif dan Membosankan
Restoran yang tidak memperbarui menu dalam waktu lama rentan membuat pelanggan bosan. Pelanggan kini mencari pengalaman baru, bukan hanya rasa yang sama setiap kali datang. Jika restoran tidak menawarkan menu spesial, seasonal menu, atau paket promosi, pelanggan berpotensi berpindah ke kompetitor.
Harga Tidak Kompetitif
Harga makanan yang terlalu tinggi tanpa value yang jelas (porsi, rasa, pelayanan) dapat membuat pelanggan merasa kurang puas. Sebaliknya, jika harga terlalu rendah tanpa perhitungan, keuntungan restoran menjadi tipis dan sulit berkembang.
Kurangnya Promosi dan Branding
Banyak restoran bergantung pada pelanggan lama dan tidak aktif melakukan promosi. Di era digital, restoran yang tidak hadir di media sosial, Google Maps, atau aplikasi delivery akan mudah terlupakan. Akibatnya, restoran sulit menarik pelanggan baru.
Pelayanan Kurang Maksimal
Meski rasa makanan enak, pelayanan yang lambat, tidak ramah, atau suasana yang tidak nyaman bisa menurunkan minat pelanggan untuk datang kembali. Pengalaman makan yang buruk sering kali menjadi alasan utama munculnya review negatif di internet.
Tidak Memahami Tren dan Perubahan Perilaku Pelanggan
Pelanggan saat ini lebih suka mencari restoran melalui internet, melihat ulasan sebelum datang, atau bahkan memesan via aplikasi. Jika restoran tidak mengikuti perkembangan ini, peluang penjualan akan berkurang drastis.
2. Optimasi Menu & Harga (Menu Engineering)

Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan penjualan restoran adalah dengan mengoptimalkan menu dan harga melalui teknik yang disebut menu engineering. Teknik ini bukan hanya soal mengganti harga, tetapi menganalisis menu berdasarkan popularitas dan keuntungan yang dihasilkan. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat membuat pelanggan tertarik mencoba lebih banyak menu sekaligus meningkatkan nilai transaksi rata-rata.
A. Apa Itu Menu Engineering?
Menu engineering adalah strategi yang digunakan untuk menilai dan mengatur menu berdasarkan dua faktor utama:
Popularitas menu (seberapa sering dipesan pelanggan)
Profitabilitas menu (berapa besar keuntungan dari setiap pesanan)
Tujuannya adalah menonjolkan menu yang menguntungkan dan mengurangi menu yang tidak laku tanpa mengganggu operasional dapur.
B. Langkah-Langkah Optimasi Menu Restoran
Identifikasi Menu Favorit & Tidak Laris
Buat daftar menu yang paling sering dipesan dan bandingkan dengan menu yang jarang dilirik. Menu favorit bisa ditandai dengan label khusus seperti Best Seller atau Chef’s Recommendation untuk menarik perhatian pelanggan.
Gunakan Foto Berkualitas & Deskripsi Menggoda
Mata pelanggan “makan” lebih dulu. Menu dengan foto menarik dan deskripsi yang menggugah selera terbukti meningkatkan penjualan hingga 30%. Contoh:
“Nasi Goreng Spesial – nasi gurih dengan telur, ayam suwir, dan sambal rumahan yang khas.”
Buat Paket atau Bundling Menu
Tawarkan paket hemat seperti:
Paket Lunch (menu utama + minuman)
Paket Keluarga / Sharing
Menu Combo (makanan + dessert)
Strategi ini membantu menaikkan nilai pembelian per pelanggan.
C. Atur Harga Berdasarkan Psikologi Pelanggan
Harga memiliki pengaruh besar terhadap minat beli. Gunakan strategi berikut:
| Strategi Harga Psikologis | Contoh |
|---|---|
| Harga tidak bulat | Rp 19.900 (lebih menarik dari Rp 20.000) |
| Harga paket lebih hemat | “Hemat Rp 5.000 dengan paket combo” |
| Menu premium | Buat 1 menu mahal untuk menaikkan persepsi kualitas |
Jangan menaikkan harga sembarangan. Pastikan pelanggan merasa value for money.
D. Kurangi atau Hapus Menu yang Tidak Menguntungkan
Menu yang jarang dipesan dan rumit disajikan hanya membebani operasional dapur. Kurangi variasi yang tidak perlu agar tim dapur lebih efisien dan fokus meningkatkan kualitas menu utama.
E. Tambahkan Seasonal Menu atau Menu Spesial
Tawarkan menu terbatas waktu, seperti:
Menu Ramadan / Natal
Menu musiman: mangga, durian, strawberry
Menu kolaborasi dengan chef tamu atau influencer
Menu eksklusif seperti ini menciptakan rasa penasaran dan urgensi (fear of missing out).
3. Buat Pengalaman Pelanggan yang Mengingatkan

Dalam bisnis restoran, pelanggan tidak hanya datang untuk makan, tetapi juga untuk merasakan pengalaman. Pengalaman inilah yang membuat mereka kembali dan merekomendasikan restoran Anda kepada orang lain. Bahkan, rasa makanan yang enak bisa terlupakan, tetapi pelayanan dan suasana yang menyenangkan akan selalu diingat.
Menciptakan pengalaman pelanggan (customer experience) yang positif adalah salah satu cara paling kuat untuk meningkatkan penjualan restoran secara jangka panjang.
Sambutan Hangat dan Pelayanan Ramah
Kesan pertama sangat menentukan. Pastikan setiap pelanggan yang datang merasa diperhatikan sejak awal.
- Sambutan sederhana seperti “Selamat datang, silakan duduk”
- Senyum dan sikap ramah dari pelayan
- Bantuan memilih menu jika pelanggan bingung
Pelayanan ramah sering kali jauh lebih diingat daripada diskon besar.
Suasana Restoran yang Nyaman
Restoran yang nyaman membuat pelanggan ingin berlama-lama, bahkan datang kembali. Perhatikan hal-hal berikut:
| Elemen Kenyamanan | Dampak |
|---|---|
| Kebersihan meja & lantai | Membuat pelanggan merasa aman & betah |
| Pencahayaan hangat | Meningkatkan suasana makan |
| Musik lembut | Menciptakan ketenangan |
| Aroma ruang yang segar | Menambah selera makan |
Jika restoran Anda memiliki interior menarik atau sudut foto, pelanggan akan dengan senang hati membagikannya di media sosial secara gratis.
Kecepatan dan Ketepatan Penyajian
Pelanggan tidak suka menunggu terlalu lama. Jika dapur sibuk, informasikan waktu penyajian agar mereka tetap merasa dihargai. Gunakan sistem dapur yang tertata, seperti:
Pembagian tugas antar koki
Pesanan dicatat digital atau POS
Persiapan bahan sebelum jam ramai
Restoran yang cepat dan tepat memberi kesan profesional.
Perhatian Kecil yang Memberi Dampak Besar
Hal-hal kecil bisa menciptakan loyalitas yang besar:
Air putih gratis
Permen atau snack kecil setelah makan
Ucapan terima kasih saat pelanggan pulang
Penyesuaian makanan sesuai permintaan (less spicy, no MSG, dll.)
Sentuhan personal seperti ini membuat pelanggan merasa dihargai, bukan sekadar pembeli.
Tindak Lanjut Setelah Kunjungan
Jika restoran memiliki akun media sosial atau sistem membership, lakukan tindak lanjut:
- Kirim pesan: “Terima kasih sudah mampir, kami tunggu kedatangannya kembali!”
- Beri voucher diskon untuk kunjungan berikutnya
- Minta review jujur untuk perbaikan layanan
Komunikasi setelah kunjungan membuat pelanggan merasa diperhatikan dan memperbesar peluang mereka untuk kembali datang.
4. Gunakan Strategi Promosi Restoran yang Menarik

Dalam persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, promosi restoran bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Promosi yang tepat dapat memperkenalkan brand, menarik pelanggan baru, dan membuat restoran tetap ramai bahkan di hari biasa. Namun, promosi harus dilakukan dengan strategi, bukan hanya sekadar memberi diskon yang mengurangi keuntungan.
Berikut berbagai strategi promosi restoran yang efektif dan terbukti mampu meningkatkan penjualan.
Promo Diskon dan Paket Hemat
Promo adalah cara paling cepat mendatangkan pelanggan. Beberapa jenis promo yang bisa diterapkan:
| Jenis Promo | Contoh |
|---|---|
| Discount % | Diskon 20% untuk menu tertentu |
| Beli 1 Gratis 1 | Cocok untuk minuman atau dessert |
| Paket Hemat | Menu utama + minum lebih murah |
| Promo Ulang Tahun | Gratis dessert untuk pelanggan ulang tahun |
Penting: Tetap hitung margin agar promo tidak merugikan bisnis.
Program Loyalty & Member Card
Pelanggan lama lebih mudah diajak repeat order daripada mencari pelanggan baru. Buat sistem loyalitas seperti:
“Kumpulkan 5 struk – Gratis 1 menu favorit”
“Member card: Diskon 10% setiap kunjungan”
Program ini membuat pelanggan merasa dihargai dan termotivasi untuk kembali.
Kerja Sama dengan Influencer dan Food Blogger
Review dari food blogger atau konten kreator kuliner dapat langsung meningkatkan exposure restoran Anda. Pilih influencer lokal dengan engagement tinggi, bukan hanya follower banyak.
Tips optimal:
Beri menu signature untuk direview
Minta konten foto/video suasana restoran
Gunakan hashtag lokal (contoh: #kulinerjakarta #makanmalambandung)
Promosi Digital melalui Media Sosial
Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook adalah etalase digital restoran Anda. Buat konten yang menggugah selera:
Foto makanan close-up
Video proses memasak (behind the kitchen)
Testimoni pelanggan
Giveaway voucher makan
Konten viral di TikTok bisa membuat restoran penuh dalam hitungan hari.
Promosi Melalui Google Maps & Aplikasi Delivery
Pastikan restoran Anda hadir di platform berikut:
✔ Google Maps / Google Business Profile
✔ GoFood, GrabFood, ShopeeFood
Tambahkan:
Foto menu & suasana restoran
Jam operasional
Nomor telepon
Balas review pelanggan dengan sopan
Restoran yang mudah ditemukan di internet akan lebih sering dipilih.
Event & Aktivitas Spesial
Buat suasana yang membuat pelanggan datang bukan hanya untuk makan, tetapi juga untuk pengalaman:
- Live music akustik
- Kompetisi makan pedas
- Spot foto Instagramable
- Family Day (promo khusus keluarga)
Event sederhana bisa menghasilkan promosi dari mulut ke mulut dan postingan pelanggan di media sosial.
5. Latih Karyawan untuk Meningkatkan Penjualan (Upselling)

Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan penjualan restoran adalah dengan memberdayakan karyawan — terutama pelayan, kasir, dan pramusaji — agar mampu melakukan upselling dan cross-selling secara halus dan profesional. Karyawan yang terlatih bukan hanya melayani tamu, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemasaran restoran.
Apa Itu Upselling dan Cross-Selling?
| Strategi | Penjelasan | Contoh di Restoran |
|---|---|---|
| Upselling | Menawarkan menu yang lebih premium atau porsi besar | “Mau upgrade ke ukuran large dengan tambahan Rp 5.000?” |
| Cross-Selling | Menawarkan menu pendamping atau tambahan | “Mau tambah kentang goreng atau minuman dingin?” |
Kenapa Pelatihan untuk Karyawan Penting?
- Meningkatkan nilai transaksi per pelanggan (Average Order Value)
- Memperkuat pengalaman pelanggan (lebih informatif & ramah)
- Menambah rasa percaya diri karyawan dalam menawarkan produk
- Membuat pelayanan lebih profesional dan personal
Cara Melatih Karyawan untuk Upselling
1. Kenalkan Menu Secara Mendalam
Karyawan harus tahu:
Nama dan komposisi setiap menu
Menu favorit pelanggan atau signature dish
Menu promo & paket hemat
Dengan ini, mereka bisa memberikan rekomendasi dengan percaya diri.
2. Latih dengan Kalimat Upselling yang Natural
Bukan memaksa, tapi menawarkan dengan ramah:
“Mau coba menu spesial kami hari ini? Banyak yang suka ayam sambal matahnya.”
“Kalau suka pedas, saya rekomendasikan level ekstra — favorit pelanggan, lho.”
3. Ajaran Teknik Membaca Pelanggan
Karyawan harus peka:
Pelanggan yang bingung: butuh rekomendasi
Pelanggan keluarga: bisa ditawari paket sharing
Pelanggan sendirian: bisa ditawari dessert atau minuman ringan
Buat Skrip Pelayanan Sederhana
Berikan panduan berupa skrip singkat agar karyawan bisa menawarkan menu tanpa canggung:
“Menu favorit kami…”
“Banyak pelanggan yang suka menu ini…”
“Kalau ingin lebih lengkap, bisa tambah minum/dessert…”
Beri Insentif atau Reward
Agar karyawan semangat:
Beri bonus penjualan (komisi upselling)
Buat kompetisi bulanan antar karyawan
Berikan pengakuan atau pujian saat meeting
Evaluasi dan Roleplay
Lakukan simulasi setiap minggu:
Roleplay situasi pelanggan (ramai, pendiam, keluarga)
Latihan bahasa tubuh, senyum, dan kontak mata
Koreksi cara menawarkan agar bersifat membantu, bukan memaksa
6. Evaluasi Penjualan dengan Data & Review

Agar strategi peningkatan penjualan restoran berjalan efektif, Anda perlu melakukan evaluasi secara berkala menggunakan data penjualan dan umpan balik pelanggan. Tanpa evaluasi, restoran hanya berjalan secara insting, tidak tahu mana strategi yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki.
Evaluasi yang baik memungkinkan Anda mengambil keputusan berdasarkan fakta, bukan tebakan.
Gunakan Data Penjualan untuk Analisis
Data penjualan harian, mingguan, dan bulanan sangat penting untuk memahami performa restoran. Dari data ini, Anda bisa melihat:
| Apa yang Dianalisis | Tujuan |
|---|---|
| Menu Terlaris | Fokus promosi & produksi menu tersebut |
| Menu Tidak Laku | Pertimbangkan perbaikan atau penghapusan |
| Jam Ramai / Sepi | Sesuaikan jumlah staf & promo pada waktu tertentu |
| Tren Musiman | Menyediakan menu musiman atau special edition |
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Meningkatkan Penjualan Restoran

Dalam upaya meningkatkan penjualan, banyak pemilik restoran yang justru terjebak dalam kesalahan strategi. Alih-alih mendatangkan pelanggan, kesalahan ini bisa membuat bisnis merugi, kehilangan pelanggan setia, bahkan menurunkan reputasi restoran. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kesalahan yang harus dihindari agar setiap langkah promosi dan pengembangan bisnis berjalan tepat sasaran.
1. Hanya Fokus Menarik Pelanggan Baru, Lupa Pelanggan Lama
Banyak restoran terlalu sibuk mengejar pelanggan baru, padahal pelanggan lama adalah sumber penjualan paling stabil.
Solusi: Gunakan loyalty card, voucher, atau sapaan personal untuk membuat pelanggan kembali.
2. Tidak Mencatat Data Penjualan & Performa Menu
Menjalankan bisnis tanpa data seperti berjalan tanpa arah. Tanpa data, Anda tidak tahu menu mana yang menguntungkan atau merugikan.
Solusi: Gunakan sistem pencatatan penjualan, spreadsheet, atau POS untuk analisa rutin.
3. Promosi Besar-Besaran Tanpa Perhitungan
Promo diskon besar bisa menarik banyak pelanggan, tetapi jika tanpa hitungan biaya, bisa menyebabkan kerugian.
Solusi: Buat promo strategis — bukan sekadar murah, tapi menguntungkan.
4. Tidak Melatih Karyawan
Pelayan yang tidak ramah atau tidak paham menu bisa merusak pengalaman pelanggan, berapa pun bagusnya makanan.
Solusi: Latih staf untuk upselling, pelayanan sopan, dan rekomendasi menu.
5. Abaikan Review Negatif
Menghapus atau mengabaikan kritik pelanggan hanya membuat reputasi restoran semakin buruk.
Solusi: Balas dengan sopan, ucapkan terima kasih, dan gunakan kritik sebagai bahan perbaikan.
6. Tidak Hadir di Dunia Digital
Restoran yang tidak tampil di Google Maps atau media sosial akan kalah dengan kompetitor yang aktif secara online.
Solusi: Daftarkan bisnis di Google Business Profile dan gunakan Instagram/TikTok untuk branding.
7. Menu Terlalu Banyak dan Tidak Fokus
Menu yang terlalu beragam bisa membingungkan pelanggan dan membuat dapur kewalahan.
Solusi: Kurangi menu yang tidak laku, fokus pada signature dish yang kuat.
8. Tidak Konsisten dalam Rasa & Pelayanan
Pelanggan akan kembali jika kualitas rasa dan pelayanan tetap terjaga. Sekali kecewa, mereka bisa pindah ke restoran lain.
Solusi: Standarisasi resep, SOP dapur, dan kontrol kualitas secara rutin.
9. Tidak Membuat Perbedaan (Value)
Jika restoran Anda hanya “biasa saja”, pelanggan tidak punya alasan untuk datang kembali.
Solusi: Ciptakan ciri khas – bisa dari rasa, konsep, dekorasi, atau pelayanan.
Kesimpulan
Meningkatkan penjualan restoran bukanlah proses instan. Dibutuhkan kombinasi antara rasa makanan yang konsisten, pelayanan yang ramah, strategi pemasaran yang tepat, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku pelanggan. Persaingan dalam dunia kuliner semakin ketat, namun restoran yang mampu memberikan pengalaman berbeda akan selalu memiliki tempat di hati pelanggan.
Melalui berbagai langkah seperti optimasi menu, promosi digital, hadir di platform online, mengadakan event, hingga membangun loyalitas pelanggan, restoran dapat secara perlahan tapi pasti meningkatkan omzet dan menciptakan pengunjung setia. Evaluasi rutin dan pemanfaatan data juga menjadi fondasi penting untuk memperbaiki strategi bisnis.
Ismesoft
Untuk sobat yang baru merintis usaha baru, jangan takut karena Ismesoft siap membantu kawan entrepeneur semua untuk dapat mencari peluang dalam mengembangkan bisnis atau usaha dengan cara memberikan bantuan berupa asisten akuntansi digital yang praktis dan fungsional. Kawan entrepeneur dapat menghubungi kontak yang tertera pada website ini jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk unggulan kami. Terus nantikan kabar terbaru lainnya dari Ismesoft. Bagi kawan entrepeneur yang telah bekerja sama dengan Ismesoft, yuk tulis pengalaman yang kawan rasakan di kolom komentar ya. Nantikan terus tips, tutorial dan konten Ismesoft lainya yaa. Cuma di Ismesoft anda bisa menikmati kemudahan dalam mengatur keuangan tanpa repot menghitung! Cek website kami di Ismesoft.com

